Amerta Gula Aren Lereng Dieng adalah gula aren murni berkualitas tinggi yang berasal dari nira pohon aren pilihan. Diproses secara tradisional tanpa campuran bahan kimia, menghasilkan kristal gula yang lembut, beraroma karamel alami, dan memiliki rasa manis yang lebih sehat.
Dibuat langsung oleh petani lokal, setiap butir gula aren Amerta membawa cita rasa khas pegunungan: manis alami, bersih, dan penuh nutrisi. Sangat cocok digunakan sebagai pemanis harian untuk kopi, teh, minuman herbal, hingga masakan rumahan.
Keunggulan Produk
100% murni dari nira pohon aren terpilih
Tanpa bahan tambahan & tanpa pengawet
Aroma karamel lembut yang khas
Lebih sehat dibanding gula pasir
Aman untuk minuman & masakan
Kegunaan
✔ Campuran kopi & teh
✔ Minuman tradisional (wedang, herbal, jamu)
✔ Masakan & marinade
✔ Pemanis alami untuk dessert
Manfaat Gula Aren:
Pemanis alami dengan aroma karamel lembut
Lebih sehat dibanding gula putih
Mengandung mineral alami (kalium, magnesium, zat besi)
Indeks glikemik lebih rendah
Cocok untuk minuman & masakan
Gula Aren Lereng Dieng Amerta – Pemanis Alami Berkualitas
Dataran Tinggi Dieng tidak hanya terkenal dengan panorama pegunungan, telaga, dan udara dinginnya yang khas—tetapi juga menjadi rumah bagi kompleks candi Hindu tertua di Pulau Jawa. Dikenal sebagai Candi Dieng, kawasan ini menyimpan sejarah panjang peradaban masa lalu yang diperkirakan berdiri sejak abad ke-7 hingga ke-8 Masehi.
Candi-candi ini menjadi bukti bahwa Dieng pernah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pemujaan bagi umat Hindu, khususnya penyembah Dewa Siwa. Dengan arsitektur sederhana namun penuh makna, Candi Dieng menjadi destinasi budaya yang wajib dikunjungi saat berwisata ke Dataran Tinggi Dieng.
Sejarah Singkat Candi Dieng
Candi Dieng merupakan peninggalan Kerajaan Kalingga dan Mataram Kuno. Para ahli memperkirakan bahwa candi ini dibangun untuk aktivitas keagamaan para pendeta Hindu yang hidup di kawasan pegunungan Dieng.
Nama “Dieng” sendiri berasal dari bahasa Kawi:
- “Di” berarti tempat
- “Hyang” berarti dewa
Artinya, Dieng adalah “tempat para dewa bersemayam.”
Di ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut, kawasan ini dianggap sebagai lokasi suci bagi umat Hindu pada masa itu.
Kompleks Candi Dieng
Meski tidak semuanya masih berdiri utuh, terdapat beberapa candi utama yang dikenal hingga saat ini:
1. Candi Arjuna
Candi paling ikonik di Dieng. Terletak di sebuah lapangan luas dan sering menjadi spot foto favorit pengunjung, terutama saat pagi hari dengan kabut tipis.
2. Candi Semar
Berada tepat di depan Candi Arjuna. Bangunannya unik dengan bentuk kotak sederhana dan dipercaya sebagai tempat penyimpanan arca.
3. Candi Srikandi
Ciri khasnya adalah relief tiga dewa dalam agama Hindu: Wisnu, Siwa, dan Brahma. Menunjukkan pengaruh kuat Hindu pada masa itu.
4. Candi Puntadewa
Memiliki desain yang lebih tinggi dibanding candi lain, dengan ukiran menonjol pada bagian atas.
5. Candi Gatotkaca
Berada sedikit terpisah di bukit kecil, menghadap ke Telaga Warna dari kejauhan.
Keunikan Candi Dieng
1. Candi Tertua di Jawa
Candi Dieng dibangun sebelum Candi Prambanan dan Candi Borobudur, menjadikannya salah satu peninggalan tertua di Indonesia.
2. Arsitektur yang Sederhana namun Bersejarah
Tidak seperti candi lain yang megah dan besar, candi di Dieng berukuran kecil dengan ornamen minimalis. Namun justru inilah ciri khas candi Hindu awal di Jawa.
3. Terletak di Ketinggian 2.000 Mdpl
Candi-candi ini berada di dataran tinggi bersuhu dingin, menjadikannya candi di dataran tertinggi di Indonesia.
4. Lingkungan Mistis dan Penuh Kabut
Kombinasi candi kuno, kabut tipis, dan udara sejuk menciptakan suasana spiritual yang kuat—menguatkan julukan “tempat para dewa”.
Candi Dieng Hari Ini
Kini Candi Dieng menjadi destinasi wisata budaya yang wajib dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Area ini telah dilengkapi akses jalan yang nyaman, pusat informasi, serta area taman yang rapi.
Wisatawan biasanya mengunjungi Candi Dieng setelah menikmati sunrise Sikunir, Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan destinasi alam lainnya.
Tips Berkunjung ke Candi Dieng
- Datang pagi hari untuk suasana terbaik
- Gunakan pakaian hangat karena suhu bisa mencapai 8–12°C
- Bawa payung atau jas hujan saat musim hujan
- Patuhi aturan dan jaga kelestarian candi
Candi Dieng bukan hanya bangunan kuno, tetapi monumen berharga yang merekam jejak peradaban Jawa kuno. Dengan keindahan alam pegunungan Dieng, sejarah panjang, serta nilai spiritual yang kuat, Candi Dieng selalu berhasil memikat hati siapa pun yang datang.